Dari jehauhan terlihat tanduk
runcing yang menjulang seperti menusuk dasar langit bak tanduk kerbau.
Dihantarkan oleh hiasan taman dengan dikelilingi pepohonan yang rimbun
menciptakan kesejukan untuk duduk bersantai dan beristirahat sejenak menghela
nafas. bangunan itu terletak di paling belakang setelah dibubuhi oleh patung
anak daro dan marapulai tepat di depan bangunan sedikit agak ke kiri. Di dalam
museum sebelah kiti, terdapat pengawetan makanan khas Minangkabau. Selain itu,
di sebelah kanan terdapat berbagai macam baju pernikahan di tambah dengan
aksesoris pernikahan seperti sumping dan gelang anak daro yang di pajang di
dalam sebuah kaca.
Bangunan ini dinamakan museum
Adhitya Warman yang didirikan oleh seorang Raja Malayapura yang bernama Adhitya
Warman jaman Kerajaan Majapahit, didirikan pada tanggal 16 Maret 1977 tepat nya
di Jl. Diponegoro, no. 10 Padang .
Museum Adhitya Warman
merupakan Museum Budaya Provinsi Sumatera Barat yang di gunakan sebagai tempat
menyimpan dan melestarikan sejuta kenangan Kebudayaan Minangkabau seperti, baju
adat minangkabau, sunting anak daro, makanan khas minangkabau, bentuk rumah
gadang minangkabau, alat transportasi minangkabau, dan berbagai macam bentuk dan
jenis keris.
Mardanis(58) Sebagai Kepala
Seksi Pelayanan Pengunjung dan Tamu mengatakan bahwa Museum Adhitya Warman
memiliki nilai sejarah, museum ini juga memiliki daya tarik bagi pengunjung
untuk mendatangi museum ini. Museum ini juga bermanfaat, menambah pengetahuan
tentang budaya minangkabau. Tidak pengetahuan saja yang di dapatkan di museum
ini, tetapi juga kenyamanan.
Melihat berbagai banyak nya
ilmu dan catatan sejarah dari museum ini tidak ada salahnya apabila masyarakat
Sumatera Barat menjadikan museum ini sebagai salah satu tujuan wisata terutama
bagi keluarga serta menjadikan museum ini sebagai didikan , hiburan dan
pengetahuan.