Jumat, 13 Maret 2015

Sejarah Museum Adhitya Warman yang Menyimpan Sejuta Kenangan Kebudayaan Minangkabau




Dari jehauhan terlihat tanduk runcing yang menjulang seperti menusuk dasar langit bak tanduk kerbau. Dihantarkan oleh hiasan taman dengan dikelilingi pepohonan yang rimbun menciptakan kesejukan untuk duduk bersantai dan beristirahat sejenak menghela nafas. bangunan itu terletak di paling belakang setelah dibubuhi oleh patung anak daro dan marapulai tepat di depan bangunan sedikit agak ke kiri. Di dalam museum sebelah kiti, terdapat pengawetan makanan khas Minangkabau. Selain itu, di sebelah kanan terdapat berbagai macam baju pernikahan di tambah dengan aksesoris pernikahan seperti sumping dan gelang anak daro yang di pajang di dalam sebuah kaca.
Bangunan ini dinamakan museum Adhitya Warman yang didirikan oleh seorang Raja Malayapura yang bernama Adhitya Warman jaman Kerajaan Majapahit, didirikan pada tanggal 16 Maret 1977 tepat nya di Jl. Diponegoro, no. 10 Padang .
Museum Adhitya Warman merupakan Museum Budaya Provinsi Sumatera Barat yang di gunakan sebagai tempat menyimpan dan melestarikan sejuta kenangan Kebudayaan Minangkabau seperti, baju adat minangkabau, sunting anak daro, makanan khas minangkabau, bentuk rumah gadang minangkabau, alat transportasi minangkabau, dan berbagai macam bentuk dan jenis keris.
Mardanis(58) Sebagai Kepala Seksi Pelayanan Pengunjung dan Tamu mengatakan bahwa Museum Adhitya Warman memiliki nilai sejarah, museum ini juga memiliki daya tarik bagi pengunjung untuk mendatangi museum ini. Museum ini juga bermanfaat, menambah pengetahuan tentang budaya minangkabau. Tidak pengetahuan saja yang di dapatkan di museum ini, tetapi juga kenyamanan.
Melihat berbagai banyak nya ilmu dan catatan sejarah dari museum ini tidak ada salahnya apabila masyarakat Sumatera Barat menjadikan museum ini sebagai salah satu tujuan wisata terutama bagi keluarga serta menjadikan museum ini sebagai didikan , hiburan dan pengetahuan.